Hannan, korlap aksi saat melakukan orasi mengatakan, Mahasiswa STKIP selalu dikekang,
dibodohi dan dibatasi ruang ekspresi dengan berbagai cara lewat system pendidikan yang ada, mulai dari seragam yang diwajibkan, kegiatan mahasiswa dilakukan dengan serba uang.
Mahasiswa STKIP juga menuntut PUKET III, yang membidangi kemahasiswaan yang telah dinali sudah tidak mampu melaksanakan tanggungjawab dan kewajibannya untuk segera turun dari jabatannya.
Sementara itu, Hafidz
pimpinan kampus STKIP PGRI Bangkalan saat menemui mahasiswa mengatakan, bahwa
semua kebijakan yang telah di tetapkan kampus, sudah melalui pertimbangan yang
matang agar tidak ada yang di rugikan. dijelaskan Hafidz, diberlakukannya
seragam batik tersebut agar di ketahui sebagai mahasiswa STKIP, dimana sebelum
diberlakukannya sergam banyak kehilangan di dalam kampus, karena tidak
diketahui siapa yang keluar masuk kampus.(Mif)